Langsung ke konten utama

Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun 2019

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun 2019 - Selamat datang kembali di www.IndoINT.com, pada kesempatan kali ini kami hadir kembali untuk berbagi informasi terbaru seputar dunia Pendidikan. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada para pengunjung semuanya yang sudah mampir ke blog kami.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengubah strategi mengajar pendidikan Pancasila di sekolah. Yang mana Pola pengajaran akan diarahkan untuk lebih banyak memberikan contoh mengenai penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun  Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun 2019

Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun 2019


Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, “Ada kecenderungan pembelajarannya lebih pada pengetahuan, bukan kepada pembentukan sikap dan penanaman Pancasila,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Selain itu juga Menurut Muhadjir menjelaskan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan sikap. Pertama adalah menentukan benar atau salah yang dilakukan dalam wilayah logika. Kedua adalah tentang baik dan buruk, yaitu dilakukan dalam wilayah etika. Ketiga tentang indah dan buruk yang menjadi wilayah dari estetika.

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno mengutarakan, penyempurnaan pendidikan Pancasila ini bukan memisahkan pelajaran sendiri tentang Pancasila. Tapi, pendidikan Pancasila yang tertanam di setiap mata pelajaran dipertegas dan diubah pendekatannya.

Totok mengatakan pada jenjang pendidikan paling rendah akan lebih banyak diberikan pendidikan mengenai perilaku. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin diperbanyak mengenai pengetahuan.

Totok memberi contoh jika anak belajar gotong royong, maka mereka langsung diajarkan praktik gotong royong. Begitu juga untuk pelajaran empati, saling berbagi juga langsung pada praktik. Sedangkan untuk kelas tiga SMP hingga SMA, yang diajarkan lebih pada pengetahuan.

Untuk penilaian akan ada rapor karakter. Dalam rapor tersebut, tidak ada nilai, tetapi yang ada hanya rapor karakter. Dalam rapor karakter juga anak tidak dihakimi apakah dia bodoh atau pintar, kamu baik atau jahat dan lainnya. Melainkan perkembangan anak dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Dalam rapor itu, guru diminta untuk mendeskripsikan karakter anak, contohnya salah satu nilai Pancasila yakni empati yang dicerminkan melalui perilaku menolong teman yang membutuhkan. Hal tersebut selama ini belum berkembang. “Untuk tahap awal, masih masuk dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN),” kata dia.

Sedangkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano mengatakan pihaknya akan melatih sebanyak 1.020 guru PPKN mulai 15 Juli mendatang. Diharapkan guru-guru itu bisa mengubah metode pengajarannya dari sebelumnya berorientasi pada pengetahuan pada jenjang dasar menjadi penerapan nilai Pancasila.

Dalam Buku Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila, antara lain dinyatakan khusus dalam mata pelajaran PPKn, pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila dilaksanakan secara langsung. Sedangkan dalam mata pelajaran lain dilaksanakan secara tidak langsung. Pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila secara langsung pada mata pelajaran PPKn melalui kajian secara filosofis, sosiologis, yuridis, dan padagogis. 
Sedangkan Pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila secara tidak langsung pada mata pelajaran selain PPKn, antara lain dapat dilakukan melalui:
  1. Identifikasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang mengandung nilai moral Pancasila;
  2. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam dokumen pembelajaran, termasuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jurnal penilaian sikap dan perilaku, dan pencapaian karakter dalam laporan hasil belajar peserta didik;
  3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di setiap tahapan dan kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas;
  4. Menerapkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada setiap kegiatan sekolah;
  5. Memantau aktualisasi nilai-nilai moral Pancasila dalam kehidupan seharihari peserta didik.

Selain itu, Buku Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila ini juga memberi panduan pengintegrasian nilai-nilai pancasila bagi satuan pendidikan baik melalui kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler serta pengintegrasian nilai-nilai pancasila selain pada mata pelajaran PPKN.

Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila


Download Juga !!!


Diharapkan dengan Download Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila Tahun 2019 ini dapat berguna bagi anda dalam menyiapkan pembelajaran dikelas. Kritik dan saran sangat saya harapkan demi peningkatan kualitas blog ini dimasa yang akan datang. Dalam blog ini juga saya sediakan banyak Administrasi Sekolah Lengkap untuk SD, SMP, dan SMA baik yang menyangkut Administrasi Pembelajaran, TU, Kepala Sekolah, Keuangan, dan lain sebagainnya. Cari file yang anda inginkan melalui kotak pencarian dibagain kanan atas blog ini atau melalui menu yang tersedia.

Sumber http://www.downloadadmintrasisekolah.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional- Sahabat, jumlah Pahlawan Nasional Indonesia ada 168 yang antara lain : Martha Christina Tiahahu, Harun Thohir (Kopral KKO Harun bin Said, Thohir bin Mandar, Tahir), Radin Inten II (Radin Inten II gelar Kesuma Ratu), Supriyadi (Soedanco Soeprijadi, Suprijadi), Slamet Riyadi (Brigjen. Ignatius Slamet Rijadi), Wolter Monginsidi (Robert Wolter Monginsidi), Halim Perdanakusuma (Marsda. Abdul Halim Perdana Kusuma), R. A. Kartini (Raden Adjeng Kartini, Raden Ayu Kartini), Usman Janatin (Serda. KKO. Oesman Djanatin bin Haji Mohammad Ali), Pierre Tendean (Kapten CZI. Pierre Andreas Tendean), Bau Massepe (Letjen. Andi Abdullah Bau Massepe), I Gusti Ngurah Rai (Brigjen I Gusti Ngurah Rai), Iswahyudi (Marsma. R. Iswahjoedi), Arie Frederik Lasut (A.F. Lasut), Adisucipto (Marsda. Mas Agustinus Adisoetjipto), Ranggong Daeng Romo, Supeno (Soepeno), Pattimu...

Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pendidikan di Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang_ Pada tahun 1942 Jepang secara resmi menguasai Indonesia setelah panglima tertinggi Belanda menyerah. Pada masa Jepang ini, pendidikan yang sebelumnya telah berjalan saat penjajahan Belanda telah diberhentikan. Semua sekolah yang ada ditutup dan kembali dibuka setelah diberlakukannya sistem baru yang berbeda dari sistem pendidikan Belanda. Sistem baru pendidikan di zaman penjajahan Jepang ini dibuat untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Nah, untuk lebih jelasnya tentang sejarah pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang, berikut ulasan lengkapnya. Sistem Pendidikan Sistem pendidikan pada masa penjajahan Jepang terbagi atas beberapa bagian. 1. Pendidikan Dasar (Gokumin Gakko) Sekolah dasar atau sekolah rakyat dinunakan sebagai tempat untuk pembelajaran pendidikan dasar. Sekolah dasar dilakukan selama 6 tahun dan sekolah ini diperuntu...

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa/Peserta Didik

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Peserta Didik/Siswa_ Pastinya Anda sudah sering mendengar istilah pendidikan karakter. Pendidikan karakter ialah pendidikan yang mengajarkan penanaman nilai-nilai moral kepada siswa berupa komponen pengetahuan dan tindakan sebagai pelaksanaan nilai-nilai kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan lingkungan sekitar. Semua proses komponen harus dilibatkan, termasuk pendidikan itu sendiri yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan warga sekolah, pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, dan sarana prasara pendukung lainnya. Pentingnya pendidikan karakter Pendidikan karakter merupakan hal penting untuk membentuk kepribadian siswa. Pendidikan tidak selalu berasal dari pendidikan formal saja namun juga dari pendidikan non formal, yang mempunyai peranan yang sama dalam membentuk kepribadian siswa. Nilai moral bangsa merupa...