Langsung ke konten utama

Modul PPG Kemenag Sosiologi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Pada artikel kali ini saya akan membagikan sebuah file yang bersikan Modul PPG Kemenag Sosiologi kepada anda semuanya sebagai bahan belajar.

Adapun cuplikan materinya adalah sebagai berikut:

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Kemunculan ilmu sosiologi bukan secara tiba-tiba, tapi didasari oleh berbagai masalah-masalah sosial yang disebabkan oleh tingkah laku manusia dengan manusia lain dalam melakukan hubungan yang masing-masing memiliki kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda, baik secara individu, kelompok, kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.

Pada artikel kali ini saya akan membagikan sebuah file yang bersikan  Modul PPG Kemenag Sosiologi


Istilah sosiologi baru dikenal dan mendapatkan respon dikalangan ilmuan pada akhir abad ke-18 sekitar tahun 1840-an setelah Auguste Comte pertama kali menggunakannya karena keperihatinannya terhadap ketegangan dan kekacauan sosial yang terjadi di Negara-negara Eropa terutama di Prancis.

Auguste Comte mulai familiar dengan julukan faunding fathers of sosiology melalui karyanya “Positive of Philosophy. Kelahiran Sosiologi sebagai cabang ilmu sosial merupakan hasil perdebatan pemikiran dari para tokohnya yang ingin memisahkan ilmu sosial lainnya seperti filsafat dan psikologi.

Durkheim adalah tokoh yang dianggap paling berjasa melepaskan dominasi dari kedua cabang ilmu sosial tersebut dengan merumuskan obyek sosiologi pada kajian fakta sosial sebagai fokus kajian (fokus of interest) dari fenomena sosiologi, karyanya yang berjudul Suside dan The Role of Sosiology Method.

Kemudian diikuti oleh pemikir-pemikir lain seperti Herbert Spencer, Karl Marx, Max Weber, dan George Simmel mewarnai perkembangan sosiologi. Tokoh-tokoh tersebut dikenal sebagai pemikir teori-teori klasik yang sangat berperan dalam perkembangan sosiologi, namun mereka memiliki pandangan berbeda-beda dalam mengamati realitas sosial.

Karena pandangan yang berbeda itulah menjadi cikal-bakal lahirnya berbagai paradigmaoleh Ritzer disebut multiparadigm. Walaupun demikian, bagi orang yang baru belajar sosiologi tidak perlu khawatir, karena sosiologi bukanlah seperangkat doktrin yang kaku dan selalu menekan apa yang “seharusnya “terjadi, melainkan ia adalah semacam sudut pandang yang selalu mencoba untuk “menelanjangi” realitas: mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi dibalik realitas yang tampak.

Download Modul PPG Kemenag Sosiologi

Silahkan unduh filenya pada link yang ada di bawah ini:

SIMPAN FILE

Demikianlah informasi mengenai Modul PPG Kemenag Sosiologi yang bisa kami sampaikan kepada anda semuanya, mudah-mudahan bermanfaat. Baca Juga: Modul PPG Kemenag Mapel Seni Budaya
Sumber https://www.harianmadrasah.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pesan-Pesan Perjuangan/Kata Mutiara dari Para Pahlawan Nasional- Sahabat, jumlah Pahlawan Nasional Indonesia ada 168 yang antara lain : Martha Christina Tiahahu, Harun Thohir (Kopral KKO Harun bin Said, Thohir bin Mandar, Tahir), Radin Inten II (Radin Inten II gelar Kesuma Ratu), Supriyadi (Soedanco Soeprijadi, Suprijadi), Slamet Riyadi (Brigjen. Ignatius Slamet Rijadi), Wolter Monginsidi (Robert Wolter Monginsidi), Halim Perdanakusuma (Marsda. Abdul Halim Perdana Kusuma), R. A. Kartini (Raden Adjeng Kartini, Raden Ayu Kartini), Usman Janatin (Serda. KKO. Oesman Djanatin bin Haji Mohammad Ali), Pierre Tendean (Kapten CZI. Pierre Andreas Tendean), Bau Massepe (Letjen. Andi Abdullah Bau Massepe), I Gusti Ngurah Rai (Brigjen I Gusti Ngurah Rai), Iswahyudi (Marsma. R. Iswahjoedi), Arie Frederik Lasut (A.F. Lasut), Adisucipto (Marsda. Mas Agustinus Adisoetjipto), Ranggong Daeng Romo, Supeno (Soepeno), Pattimu...

Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pendidikan di Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang_ Pada tahun 1942 Jepang secara resmi menguasai Indonesia setelah panglima tertinggi Belanda menyerah. Pada masa Jepang ini, pendidikan yang sebelumnya telah berjalan saat penjajahan Belanda telah diberhentikan. Semua sekolah yang ada ditutup dan kembali dibuka setelah diberlakukannya sistem baru yang berbeda dari sistem pendidikan Belanda. Sistem baru pendidikan di zaman penjajahan Jepang ini dibuat untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Nah, untuk lebih jelasnya tentang sejarah pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang, berikut ulasan lengkapnya. Sistem Pendidikan Sistem pendidikan pada masa penjajahan Jepang terbagi atas beberapa bagian. 1. Pendidikan Dasar (Gokumin Gakko) Sekolah dasar atau sekolah rakyat dinunakan sebagai tempat untuk pembelajaran pendidikan dasar. Sekolah dasar dilakukan selama 6 tahun dan sekolah ini diperuntu...

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa/Peserta Didik

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Peserta Didik/Siswa_ Pastinya Anda sudah sering mendengar istilah pendidikan karakter. Pendidikan karakter ialah pendidikan yang mengajarkan penanaman nilai-nilai moral kepada siswa berupa komponen pengetahuan dan tindakan sebagai pelaksanaan nilai-nilai kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan lingkungan sekitar. Semua proses komponen harus dilibatkan, termasuk pendidikan itu sendiri yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan warga sekolah, pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, dan sarana prasara pendukung lainnya. Pentingnya pendidikan karakter Pendidikan karakter merupakan hal penting untuk membentuk kepribadian siswa. Pendidikan tidak selalu berasal dari pendidikan formal saja namun juga dari pendidikan non formal, yang mempunyai peranan yang sama dalam membentuk kepribadian siswa. Nilai moral bangsa merupa...